Kapal Perang Yang Digunakan Saat Perang Dunia ke-2 Karam

Husamal - Hai bro sekarang husamal akan membahas dan memberikan informasi mengenai sejarah. Disini  saya akan memberikan informasi seputar Perang Dunia II dimana saat terjadinya PD II Indonesia dijajah oleh Belanda. Informasi kali ini mengenai kapal-kapal yang tenggelam saat PD II.

1. IJN Yamato (Imperial Japanese Navy - Jepang)

Spesifikasi

Displacement : 71.659 ton 
Panjang : 263 meter 
Kecepatan : 27 knots 
Senjata Utama : 9 kaliber 18.1 in 

Karam 
Tanggal : 7 April 1945
Lokasi : Laut China Timur
Korban : 3.055 kru

Yamato adalah kapal tempur Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dalam Perang Dunia II, sekaligus capital ship dalam Armada Gabungan Jepang. Nama kapal ini diambil dari nama Provinsi Yamato. Sebagai kapal pertama dalam kelasnya, Yamato bersama kapal sekelasnya, Musashi merupakan kapal tempur terbesar dan terberat yang pernah dibangun. Berat kapal dengan muatan penuh 71.659 ton, dan dipersenjatai dengan sembilam meriam utama kaliber 46 cm (18,1 inci).

Yamato tenggelam pada saat Operasi Ten-Go. Operasi Ten-Go yang dimulai 6 April 1945 adalah misi bunuh diri di lepas pantai Okinawa yang dilakukan secara sengaja oleh Yamato dan sembilan kapal pengawalnya. Ketika berangkat dari Kure, Yamato direncakan untuk dikandaskan di pantai Okinawa, dan bertugas sebagai stasiun tempur yang tidak tertenggelamkan. Meriam-meriam berat kaliber 18,1 inci menurut rencana akan dipakai untuk melakukan serangan ke pasukan Amerika Serikat yang berada di Okinawa. Yamato membawa bahan bakar yang hanya cukup untuk sekali jalan ke Okinawa. Persediaan bahan bakar yang ada memang sudah tidak cukup untuk mengantarkan Yamato ke Okinawa dan pulang kembali ke Kure. Ketika berlayar di Selat Bungo, Yamato dan kapal-kapal pengawalnya dipergoki oleh kapal selam Amerika Serikat USS Threadfin dan USS Hackleback. Keduanya melaporkan temuan ini ke Gugus Tugas 58 tentang posisi Yamato. 

Pada pukul 12.32 tanggal 7 April 1945, Yamato menyambut serangan gelombang pertama yang terdiri dari 280 pesawat dari Gugur Tugas 58, terkena tiga kali (dua bom, satu torpedo). Pada pukul 14.00, dua kapal pengawal Yamato tenggelam. Tidak lama kemudian, Yamato dan kapal-kapal pengawal yang tersisa menjadi sasaran serangan gelombang kedua yang terdiri dari 100 pesawat. Pada pukul 14.23, setelah dihantam 10 torpedo dan kejatuhan 7 bom, ruang amunisi Yamato meledak. Asap ledakan membubung setinggi 6,4 km dan dapat dilihat dari Kyushu yang berjarak 160 km dari lokasi tenggelamnya Yamato. Sejumlah 2.498 awak dari total 2.700 awak Yamato dinyatakan hilang, termasuk komandan armada Laksamana Madya Seiichi Itō.


2. Bismarck (Kriegsmarine - Jerman)
Spesifikasi 
Displacement : 50.300 ton 
Panjang : 251 meter 
Kecepatan : 30 knots 
Senjata Utama : 8 kaliber 15,5 in 

Karam
Tanggal : 27 Mei 1941
Lokasi : Atlantik Utara
Korban : 2.086 kru

Kapal perang Bismarck adalah kapal perang terbesar Jerman yang pernah dibuat pada masa Perang Dunia II. Nama kapal ini berasal dari nama Kanselir Jerman pada abad ke-19 yaitu Otto von Bismarck. Bismarck menjadi terkenal setelah berhasil menenggelamkan kapal perang utama Angkatan Laut Inggris, HMS Hood, dalam Pertempuran Selat Denmark tahun 1941. Bismarck dan saudara kembarnya Tirpitz merupakan capital ship Kriegsmarine di Perang Dunia II.

Bismarck dibangun di galangan kapal Hamburg pada 1939. Panjangnya 251 meter, Bismarck mempunyai kecepatan 30 knot (±56 km/jam) dengan berat 50.300 ton dipersenjatai dengan delapan buah meriam berukuran 15,5 inci (±394 mm), 12 buah meriam 5,9 inci (±150 mm), Anti udara 16–237 mm dan 12–20 mm, delapan buah tabung torpedo (torpedo tube) berukuran 21 inci (±533 mm) dan enam pesawat terbang. Sisi dan geladak Bismarck dilapisi baja setebal 32 cm.

Begitu mengetahui Jerman memiliki kapal sekelas bismarck, Inggris segera memata-matai pergerakan kapal tersebut. Pertempuran pertama terjadi di selat Denmark, kapal jerman Bismarck dan Prinz Eugen bertempur melawan HMS Hood, HMS Prince of Wales, HMS Suffolk dan HMS Norfolk. Hasilnya Battleship Hood tenggelam, sedangkan kapal Inggris lainnya mengundurkan diri. Pengejaran terus dilakukan dengan jumlah kapal inggris diperbanyak, termasuk kapal tempur modern HMS King George V dan kapal induk HMS Ark Royal.

Pesawat-pesawat Swordfish yang dilepaskan dari Ark Royal berhasil merusakkan kemudi Bismarck. Bismarck yang kemudinya rusak kemudian dikejar oleh perusak Cossack dan 4 perusak lainnya di bawah pimpinan Kapten Vian. Terjadi kontak antara armada ini, tapi karena badai kontak tersebut putus lagi. Kontak baru terjadi lagi pada pukul 08.43 pada tanggal 27 Mei 1941. Saat itu HMS King George V memergoki lawan yang sudah berhari-hari dicarinya. Segera saja Bismarck mendapat salvo tembakan dari HMS King George V, HMS Rodney, HMS Norfolk, dan HMS Dorsetshire. Pertempuran pun terjadi dan Bismarck yang dikeroyok akhirnya tenggelam pada pukul 10.40 pagi, setelah ditorpedo HMS Dorsetshire.

3. Bretagne (Marine Nationale - Perancis)

Spesifikasi 
Displacement : 26.000 ton 
Panjang : 166 meter 
Kecepatan : 20 knots 
Senjata Utama : 10 kaliber 13 in 

Karam
Tanggal : 3 Juli 1940
Lokasi : Mers-el-Kebir
Korban : 977 kru

Bretagne merupakan kapal tempur dari AL Perancis yang dibuat tahun 1910-an, dan merupakan lead ship dari kelasnya, dia memiliki sister ship: Provence dan Lorraine. Kapal ini mulai dibuat Juli 1912 di Arsenal de Brest, diluncurkan pada April 1913 dan mulai bertugas dalam angkatan pada Februari 1916, setelah perang dunia I. Pemberian nama didasarkan atas salah satu wilayah perancis yang bernama Brittany, dan memiliki persenjataan utama berupaka sepuluh meriam berukuran 13 in (340 mm).

Bretagne menghabiskan sebagian besar karirnya di Skuadron Perancis Mediterania. Saat perang dunia I berlangsung, kapal ini ditempatkan di Corfu untuk menjaga angkatan laut Austria-Hungaria dari meninggalkan laut Adriatik, akan tetapi tidak mengalami pertempuran apapun. Kapal ini berpartisipasi dalam patroli non-intervensi saat perang saudara Spanyol. Pada saat perang dunia II berlangsung pada September 1939, Bretagne bertugas melindungi konvoi kapal angkut, dan bermarkas di Mers-el-Kebir ketika Perancis menyerah tanggal 22 Juni 1940. Karena khawatir angkatan laut Perancis yang ada akan diambil alih oleh Jerman, AL Inggris menyerang pelabuhan Mers-el-Kebir. Pada serangan ini, Bretagne tertembak oleh HMS Hood, Valiant serta Resolution dan akhirnya meledak, membunuh sebagian besar awak kapalnya.

4. Roma (Regia Marina - Italia)

Spesifikasi 
Displacement : 45.485 ton 
Panjang : 240,7 meter 
Kecepatan : 30 knots 
Senjata Utama : 3 kaliber 15 in 

Karam
Tanggal : 9 September 1943
Lokasi : Dekat Sardinia, Mediterania
Korban : 1350 kru

Kapal tempur Roma merupakan kapal keempat dari kelas Vittorio Veneto dari Regia Marina Italia. Kapal ini dibangun akibat kekhawatiran Italia akan adanya perang dunia, dan untuk menjaga perimbangan dengan armada Perancis dan Inggris di laut mediterania. Roma di tugaskan pada Regia Marina pada tanggal 14 Juni 1942, akan tetapi keterbatasan bahan bakar di Italia saat ini menghambat aktivitasnya. Sehingga saat itu, bersama Vittorio Veneto dan Littorio, tugas utamanya untuk menjaga kota-kota di Italia menggunakan senjata anti-aircraft dari serangan udara. Saat melaksanakan tugas ini, Roma dua kali mengalami kerusakan pada Juni 1943 akibat pemboman udara di La Spezia. Setelah mengalami perbaikan di Genoa selama Juli dan Agustus, Roma digunakan sebagai flagship dari Laksamana Carlo Bergamini yang memimpin armada besar italia. Armada ini terdiri atas tiga kapal kelas Vittorio Venetto, delapan penjelajah dan delapan kapal perusak. Armada ini disiapkan untuk menyerang pasukan sekutu yang sedang mendekati untuk mendarat di Salerno (Operasi Avalanche), akan tetapi sesungguhnya armada italia ini akan berlayar ke Malta untuk menyerah kepada Sekutu (tanggal 8 September 1943 Italia meminta dami ke sekutu).

Saat armada besar tersebut berada di selat Bonifacio, pesawat Dornier Do 217 dari Luftwaffe Jerman grup KG 100 melihat pergerakan armada tersebut. Pesawat melakukan serangan pertama, akan tetapi gagal. Pada serangan kedua, kapal tempur Italia (eks Littorio) serta Roma terkena dan mengalami kerusakan parah. Bom yang mengenai Roma menyebabkan air membanjiri dua ruang boiler dan ruang mesin, menyebabkan kapal melambat, tenaga berkurang dan menginduksi kebakaran di buritan kapal. Sebentar kemudian, bom kembali mengenai Roma sehingga ruang mesinnya meledak, menyebabkan kekacauan akibat banjir dan ledakan pada magazine turet. Roma patah menjadi dua dan tenggelam bersama 1350 awak kapal sekaligus Laksamana Bergamini.

5. HMS Prince of Wales (Royal Navy - Inggris)

Spesifikasi
Displacement : 43.786 ton
Panjang : 227,1 meter
Kecepatan : 28,3 knots 
Senjata Utama : 10 kaliber 14 in

Karam
Tanggal : 10 Desember 1941
Lokasi : Kuantan, Laut China Selatan
Korban : 327 kru

HMS Prince of Wales adalah kapal perang dari kelas King George V milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy). Kelas kapal ini merupakan yang termodern dari Royal Navy. Memiliki berat 43.786 ton dan panjang 227,1 meter, kapal ini dipersenjatai dengan radar, meriam utama 14 inch sebanyak 10 buah, 16 buah meriam 5,25 inch dan 32 buah meriam 1,575 inch. Kapal ini banyak terlibat dalam pertempuran laut pada masa Perang Dunia II diantaranya adalah dalam pertempuran di selat Denmark melawan Kapal Perang Angkatan Laut Jerman Bismarck. Prince of Wales pertama kali bertemu diserang Jerman ketika sedang dilengkapi di drydock nya, dan mengalami kerusakan oleh pesawat Jerman. Kapal ini terlibat intens dalam kontak pertama dengan Kapal perang Bismarck dan Kapal penjelajah Prinz Eugen, dan mendaratkan 3 tembakan pada Bismarck, salah satu tembakan menyebabkan banjir, dan tembakan lainnya meledak di bawah armor belt Bismarck sehingga menyebabkan kerusakan mesin. Efek gabungan dari kedua tembakan tersebut menyebabkan Bismarck membuat keputusan naas untuk kembali ke pelabuhan. Sedangkan Prince of Wales sendiri juga mengalami kerusakan berat selama pertempuran dan harus kembali ke Rosyth untuk diperbaiki.

Pada saat perang pasifik berlangsung, Inggris mengirimkan HMS Prince of Wales dan HMS Repulse untuk memperkuat angkatan laut sekutu dalam upayanya melawan Jepang. Ketika tanggal 9 Desember 1941 kedua kapal raksasa itu meninggalkan Singapura untuk mencegah pendaratan tentara Jepang di Pantai Malaya Timur dan Utara, maka jepang membuat taktik pancingan. Jepang memancing angkatan udara sekutu untuk menghadapi serangannya di tiga titik sekaligus, sehingga tidak ada lagi perlindungan udara untuk kedua kapal Inggris tersebut.

Laksamana Sir Tom Philips yang berkedudukan di Prince of Wales masuk perangkap. Pada tanggal 10 Desember 1941 sekitar 50 pesawat pembom-torpedo Jepang yang berkedudukan di darat menyerang dan menenggelamkan HMS Prince of Wales dan HMS Repulse sekaligus. Sir Tom Philips turut tenggelam bersama kapalnya. Inilah untuk pertama kalinya sebuah kapal tempur (battleship) ditenggelamkan oleh pesawat pada saat berlayar.

6. USS Arizona (US Navy - Amerika Serikat)

Spesifikasi 
Displacement : 31.917 ton 
Panjang : 185,3 meter 
Kecepatan : 21 knots 
Senjata Utama : 12 kaliber 14 in 

Karam
Tanggal : 7 Desember 1941
Lokasi : Pearl Harbor
Korban : 1.177 kru

USS Arizona (BB-39) adalah kapal tempur kelas Pennsylvania yang dibuat oleh dan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS). Kapal ini merupakan kapal ketiga yang dinamai dengan negara bagian Arizona, dan masuk dinas aktif pada tahun 1916. Kapal ini pernah dikirim ke Turki pada 1919 pada saat awal perang Turki-Yunani untuk mewakili kepentingan Amerika selama beberapa bulan. Beberapa tahun kemudian, kapal tempur ini dimasukan ke dalam armada Pasifik untuk seterusnya.

Arizona bersama delapan kapal tempur lainnya, yang merupakan bagian dari Armada Pasifik AL AS, tengah berlabuh di Pearl Harbor sewaktu Jepang melancarkan serangan dadakannya pada tanggal 7 Desember 1941. Arizona terkena bom tepat pada gudang amunisinya sehingga meledak dan karam dengan 1.177 orang awaknya.

Karena Arizona tenggelam di perairan yang relatif dangkal, superstrukturnya tetap berada di atas permukaan air. Bagian ini kemudian dibongkar, namun lambungnya yang berada di bawah permukaan air dibiarkan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi awaknya yang gugur. Pada tanggal 30 Mei 1962, AS mendirikan USS Arizona Memorial tepat di atas bangkai kapal Arizona, untuk penghormatan kepada mereka yang gugur pada serangan tanggal 7 Desember 1941 tersebut.

Itulah kapal-kapal besar yang berhasil karam saat PD II (wkwk kasian :p). Semoga informasi yang husamal sampaikan bisa bermanfaat bagi teman-teman. Salam sehat. Jumpa lagi. 

0 Response to "Kapal Perang Yang Digunakan Saat Perang Dunia ke-2 Karam"

Post a Comment